icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bercinta Dengan Sang Presdir

Bab 3 Sihir dan Ciuman

Jumlah Kata:1025    |    Dirilis Pada: 31/12/2022

as." Dastan melirik pada Augusta, pengurus rumah tangganya, wanita paruh baya k

diperlukan Dastan ke kamarnya. Dia mengetuk pintu kamar dengan sopan, menaruh barang-barang yang majikannya mint

mbaringkan Alice yang masih belum sadar di ranjang. Pakaian Alice basah dan

ti dahulu." Dastan berbisik di dekat bibir Alice, jemarinya menyentuh ujung ramb

nya itu lebih cocok untuk wajah Alice. Dan bagi Dastan, bibirnya, bibir Alice juga merupakan salah satu aset terbaik

bisa melihat warna kamisol milik Alice yang mencetak siluet tubuhnya dari balik b

ggup lari dari jerat yang merantai hatinya. Tidak peduli kesalahpahaman di masa lalu telah membuat mereka berdua asing s

langan kendali," gerutu Dastan parau, seolah-ola

ya, dan menukar blus juga celana panjang wanita itu dengan kemeja dari lemarinya sendiri. Ukurannya tidak

eram Dastan menginga

mun, Dastan adalah pria normal dan sehat yang memiliki hasrat. Berada seruangan dengan Alice

ahu bukan udara segar yang dibutuhkan oleh tubuhnya saat ini. Tubuh Dastan meraungkan nama Alice

tan. Jika dia tidak pergi meninggalkan Alice tanpa kabar malam itu, apa segalanya akan be

di posisi yang mustahil dia jangkau. Dastan pikir mereka tampak sera

gi, Alice?" Dastan menggumamkan pertanya

atau menikmati waktu libur yang memang jarang dilakukannya. Dastan tidak pernah percaya pada omong kos

emandangan feminin dari balik pintu sorong kaca yang memisahkan jarak mereka di

panjangmu?" tegur Dastan yang kini menyandarkan satu sisi tubuh

erti pria yang pernah dikenalnya di masa lalu, kecuali jambang halus yang tumbuh menutupi garis rahangnya

peri jahat. Sesuatu seperti ciuman," sa

elenyar memalukan di perutnya. Hanya Dastan yang bisa membuat Alice salah tingkah, ti

perti yang sedang kupikirkan. Apa aku benar?" Dastan membisikkan kalimatnya, teta

aja," sanggah Alice meninggikan nada, kemudi

s. Itu kemejaku. Aku ti

an serat kain, kepalanya menunduk mengamati ba

eratan dengan ide itu, tetapi kau pasti punya prinsip yang berb

?" Alice hampir saj

ku akan dengan senang hati menyaksikan mant

antara mereka sama sekali tidak terjadi. Dastan menyerangnya secara verba

kanmu merasa senang," g

an sepasang kakinya ke lantai yang dilapisi karpet. Namun, Dastan mendadak menekan tubuhnya ke ranja

at Alice tidak berdaya. Tangannya menggapai tangan Alice. Menelikungnya ke atas kepala, menahan kedua pergelan

ekik Alice yang meronta b

balik, Alice? Bagaimana bila

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka