BELENGGU CN

Desahan demi disamakan terdengar jelas di balik tembok besar itu.

Desahan dengan di iringi tangisan itu membuat ruangan yang bernuansa hitam itu menjadi ramai.

Tidak ada siapapun yang berani menolong wanita yang sedang menjerit sambil merasakan kenikmatan yang di buat oleh lelaki itu.

"Tolong jangan seperti ini, biarkan saya pergi dari sini. Saya mohon." Berlian menangkupkan tanganya di depan dadanya.

Kini keadaannya sedang tidak baik-baik saja, pakaian yang tadi ia pakai kini sudah sobek oleh tarikan yang dilakukan laki-laki di hadapannya saat ini.

"Kenapa? Bukankah kamu sendiri yang sudah masuk kedalam kamar ini, lalu untuk apa kamu meminta keluar dari sini sayang." Lelaki itu bernama Jericho Abraham. Ia laki-laki berusia 30 tahun dengan watak keras dan dingin. Kekejamannya sudah terdengar di seluruh negri.

Berlian menggelengkan kepalanya, karena ia tidak mau jika sampai apa yang ia takutkan saat ini akan terjadi kepadanya.

"Hiks hiks. Tolong jangan menghancurkan diri saya Tuan, saya hanya pelayan di sini, saya hanya bertugas untuk membersihkan kamar ini saja. Saya tidak ada maksud untuk menggoda anda." Berlian sudah ketakutan setengah mati, ia bergetar hebat dan mundur dengan cara perlahan.

Semua itu terjadi karena kesalahannya. Ia di jebak oleh temannya sendiri untuk masuk ke kamar itu, padahal kamar itu tidak boleh di masukin oleh siapapun.

Tanpa ampun Jericho menarik tangan Berlian dan menjatuhkannya di atas tempat tidur.