icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Love My Enemy's Father

Love My Enemy's Father

Iaherlin

5.0
Komentar
86
Penayangan
3
Bab

Laura Gheana menemukan kejangalan atas tabrak lari yang menyebabkan ibunya meninggal, suatu ketika Laura menemukan fakta bahwa meninggalnya ibunya berkaitan dengan Cleo Maxime, seorang gadis yang bahkan baru berumur 15 tahun. Laura belum bisa memastikan bahwa Cleo adalah penyebabnya, sehingga ia memutuskan untuk mencari informasi dengan mendekati keluarga Maxime. Akan tetapi, Laura justru malah terjerat dalam amarah dan cinta dari ayah Cleo, yang tidak lain adalah Nickholas Maxime seorang duda tampan dan menggoda.

Bab 1 Terungkap

Laura terlihat tidak bersemangat dan tampak lesu ketika bangun dari tidurnya. Sudah tiga bulan berlalu sejak kecelakaan tragis yang menyebabkan ibunnya meninggal dunia.

Selama ini juga Laura selalu mencari informasi dari pelaku yang menyebabkan ibunya meninggal. kecelakaan tragis yang di lakukan secara sengaja membuat Laura berambisi untuk menemukan siapa dalang dari kecelakaan tersebut.

Tanpa ia sadari, seorang gadis masuk dengan lancangnya ke dalam kamar Laura.

" Hei!" Kesalnya.

" Apa?" Tanya Laura mendelik tak suka pada seorang gadis didepannya.

" Kau terlihat tidak berubah sedikit pun, masih sangat berantakan," Jawab gadis itu dengan nada mencibir.

" Menurutmu, apa aku bisa menemukannya?" Laura menatap gadis di depannya dengan pandangan kesal.

" Tentu saja, aku Bella sang ratu hacker terbaik di dunia dan aku sudah menemukannya." Jawab gadis itu dengan bangga.

" Benarkah." Ujar Laura terkejut yang hanya dibalas anggukan oleh gadis itu.

Bella membuka laptop miliknya dan menunjukan pada Laura tentang video dari kamera pengawas jalan yang berhasil ia retas selama ini, dari tempat kejadian tepat di mana ibunnya mengalami kecelakaan, Laura melihat ibunya berjalan dengan baik-baik saja di area pinggir jalan, tidak lama dari itu sebuah mobil hitam secara sengaja menabrak ibunnya dan pergi meninggalkannya.

Bella sudah meretas informasi tersebut, berhubung mobil yang digunakan adalah mobil edisi terbatas jadi hanya ada tiga orang pemiliknya, dan salah satunya adalah Cleo Mexime. Sementara dua orang lainnya adalah orang Eropa, namun sayang plat nomor milik mobil itu tak terlihat di karenakan kamera pengawas jalan yang tak terlalu jelas.

" Kau yakin?" Tanya Laura menatap tidak percaya pada Bella.

" Ya, tentu saja! Tapi belum dipastikan juga bahwa Cleo Maxime adalah dalangnya, kita harus mencari tahu lebih dalam lagi sebelum memutuskannya." Jelas Bella.

" Bagaimana caranya? Salah satunya cara adalah mendekati keluarga Maxime, bukan?" Ucap Laura lesu.

" Laura, kau tidak boleh bermain terlalu jauh. Akibatnya akan fatal jika kau mengusik keluarga Maxime, itu akan sangat berbahaya." peringat Bella kepada Laura, mau bagaimana pun Laura adalah sahabat yang paling disayangi oleh Bella. Keluaraga Maxime adalah orang yang berpengaruh di Asia, tidak ada satu pun yang berani mengganggu hidup mereka atau akibatnya akan fatal.

" Aku tahu, kau tenang saja. Aku juga belum yakin, ada yang aneh dengan kasus kecelakaan ibuku. Padahal sebelumnya aku dan ibuku tidak pernah memiliki musuh. Aku juga bukan dari keluarga kalangan atas, kau bahkan tau itu." Ujar Laura menyakinkan sahabatnya itu, ketika melihat raut wajah khawatirnya.

Ucapan Laura membuat Bella menjadi tenang. "Baiklah, kalau gitu aku pulang dulu."

" Ya, hati hati dijalan." Ucap Laura dengan senyum manis diwajahnya.

Setelah Bella pergi , Laura berjalan mondar mandir memikirkan solusi yang tepat untuk memulai permainannya.

Laura tidak tahu keputusannya ini benar atau salah, keputusan apapun yang akan ia ambil, Laura berjanji tidak akan pernah menyesalinya. Laura membuka laptopnya dan mencari tahu semua tentang keluarga Maxime. Disana ia menemukan suatu fakta bahwa Cleo Maxime adalah anak tunggal dari seorang Duda tampan bernama Nickholas Maxime. Di saat Laura sedang melihat foto Nickholas, ia tersenyum penuh arti ketika menyadari bahwa Nickholas adalah dosen pembimbing sewaktu Laura kuliah.

Laura juga banyak melihat berita bahwa Nickholas gemar bermain dengan para wanita lajang. Seketika sudut bibir Laura berdecih dan memulai perencanaan bagaimana ia harus memulainya.

...

Laura menilai penampilannya dari atas hingga bawah, rambut kucir kuda , kemeja putih dan rok span di atas lutut yang membuatnya sangat terlihat sexy.

Berkat bantuan sahabatnya, Laura berhasil mendapatkan pekerjaan di salah satu club malam terkenal yang hanya bisa di masuki oleh orang elit terutama pelanggan VIP, bekerja di club malam ini adalah rencananya agar bisa bertemu dengan mantan dosen, Nickholas Maxime.

Suasana club yang sangat malam membuat Laura kesal, di tambah lagi tatapan para buaya yang menatap Laura lapar. Kerja di club malam itu pilihannya, ia tidak bisa menunggu takdir untuk mempertemukannya, maka dari itu Laura akan membuat takdir itu sendiri.

Laura tersenyum sinis begitu mendapati seseorang yang baru saja datang, dengan cekatan Laura mencegah salah satu pegawai yang hendak mengantar minuman untuk Nickholas.

Dengan langkah anggunnya, Laura mendekati tempat duduk Nickholas dan mengantar minumannya.

" Silahkan di nikmati tuan." Laura mengatakannya dengan sopan dan membungkukkan badanya untuk menyajikan minuman itu.

Saat Laura berbalik dan hendak pergi Nickholas mencekal tangan Laura. " Tunggu!"

" Ada apa Tuan?" Tanya Laura yang melepaskan cekalan Nickholas pelan.

" Temani aku minum." Ucapan Nickhloas membuat Laura tercengang dan berusaha untuk senetral mungkin, dia tidak akan mungkin lupa pada rencananya yang ingin mencari tahu tentang keluarga Maxime.

" Maaf saya harus kem—"

" Saya bayar berapapun yang kamu mau." Sela Nickholas sembari tersenyum miring dan menarik Laura hinga terjatuh di pangkuannya, Laura mengepalkan tangannya kuat kala merasa di rendahkan oleh Nickholas. Tangan besarnya sudah menelusuri wajah Laura yang cantik, Laura menepis tangan besar itu dan bangkit dari pangkuan Nickholas.

" Dasar brengsek!" Laura dengan cepat menyiramkan minuman yang ada dimeja tepat di depan wajah Nickholas, untungnya suasana club malam sangat ramai, sehingga tidak ada menyadari tentang perdebatan mereka.

Nickholas menatap tajam ke arah Laura, sementara Laura yang sudah tidak perduli dengan Nickholas memilih berlalu pergi.

' Menarik, kau harus jadi miliku! Batin Nickholas sembari melihat kepergian Laura.'

Laura yang kesal mengganti baju kerjanya dengan kaos putih oblong kebesaran dan celana hotpants, jangan lupakan ransel kecil yang ia bawa. Awalnya, ia berfikir bisa mencari tahu informasi dengan mendekati Nickholas, tapi dia salah. Laura tidak mau berurusan lagi dengan Nickholas, setelah sikap Nickholas yang tidak senonoh pada Laura.

Hari yang sangat larut membuat Laura tidak bisa menemukan kendaraan untuk kembali pulang, dengan langkah gontai Laura memilih berjalan kaki menuju rumahnya yang jauh dari club malam itu.

Ditengah perjalanan Laura terus merutuki mantan dosennya, ia tidak lupa bagaimana kejamnnya Nickholas sewaktu masih menjadi dosennya.

" Nickholas Maxime aku membencimu!" Teriak Laura kencang tepat di jalanan yang sepi.

" Saya yakin orang itu telah mendengar suaramu." Ucap seseorang dari arah belakang. Sementara Laura yang terkejut segera berbalik melihat siapa orang tersebut. Seketika matanya membola begitu memdapati orang tersebut adalah Nickholas sendiri. Itu artinya sejak tadi Laura tidak sadar bahwa dirinya sedang di ikuti oleh Nickholas.

" Butuh tumpangan?" Tanya Nickholas, namun Laura hanya diam saja dan kembali melanjutkan perjalanannya.

Tanpa aba-aba Nickholas mengangkat tubuh Laura dipundaknya seperti mengangkat sebuah karung beras, Laura terus meronta- ronta agar di lepaskan, namun Nicholas tak mendengarkanya dan melemparkannya ke dalam mobil.

" Turunin aku! Atau aku akan teriak!"

" Teriak saja, bahkan kita mau ngapain saja disini, tidak akan ada yang bisa mendengarmu." Laura melotot tajam begitu mendengar ucapan Nickholas dan memilih menyerah membiarkan Nickholas mengantarnya, lagi pula sekarang dirinya sudah lelah dan mengantuk.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku