icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bodyguard Mafia Seksi

Bodyguard Mafia Seksi

Penulis: Stevanyla
icon

Bab 1 Siapa Mereka

Jumlah Kata:1583    |    Dirilis Pada: 20/07/2022

a, jalan raya di Texas tidak pernah sepi dari berbagai macam kendaraan dan trot

beberapa plester itu. Sudah berapa ratus kali ibunya melakukan cuci darah? Dia sangat bangga, karena ibunya dapat berdiri kokoh dan tegar hingga h

n ke depan untuk memberhentikan taksi yang tampaknya dari tadi melaju dengan cepat karena membawa penumpang. Dia memperhatikan t

kan interview. Padahal dia telah menyiapkan setelan jas beserta dasi dan sepatu pantofel warna hitam—yang dia beli menggunakan uang hasil menabung selama bekerja sambilan—yang sel

ya bekerja di minimarket dan karaoke. Tidak, dia tidak boleh menyerah dan pesimis. Dia harus selalu optimis. Dia pasti akan mendapatkan pekerj

ggu dan dia berlari ke ibunya, menuntut malaikat tanpa sayapnya itu hingga masuk ke mobi

n." Isabel menggenggam tangan anaknya erat, dia tahu perasaan se

kalau aku bekerja, aku akan mengajak ayah dan Ibu ke mal. Beli pak

r menunggu hari itu tiba. Kita s

terdapat kesedihan di pancaran mat

ya mengelus lembut

*

n aku yang ke minimarket. Ibu istirah

ak a

ir, takut Ibu ja

lengan anaknya itu. "Ibu bisa, tenang s

u aku telepon ayah? Supaya a

bisa sendiri. Hanya ke lantai tiga,

sa mengenyahkan perasaan khaw

perlu. Nanti kamu capek. Selama seha

pantat dan punggungku yang pegal." Dr

menatap Drystan dalam dengan wajah tegas. "Kamu lupa siapa Ibumu ini? Ibu dulu

bunya seperti batu yang tidak bergeser sedikitpun walaupun dia menarik tangan keriput itu denga

a. Padahal laki-laki yang seusia dengannya telah bermain dengan puluhan wanita atau setidaknya pernah melakukan h

ystan dengan kencang, hingga sang anak terdorong ke arahnya. "Bahkan Ibu bis

n maksudnya aku tidak ingin digendong oleh Ibu. Oke, aku percaya Ibu dapat

i. "Dasar kamu, ya. Padahal

u yang akan lebih dulu mengge

"Dasar. Sudah san

beberapa orang lainnya yang juga akan menyeberang. Matanya menyipit, ketika melihat lima mobil mewah warna hitam memasuki gang yang lumayan sempit yang dia lalui untuk menuju gedung apartemen yan

n terdengar sampai ke telinganya. Ternyata bukan hanya dia yang heran dan bert

yang berhenti dengan patuh. Drystan membantu seorang nenek yang berjalan menggunakan

ambutnya telah berubah putih itu merasa sen

a melambaikan tangannya. Kemudian dia ke minimarket untuk mem

*

kir berurutan secara rapi di halaman gedung apartemen yang dia tinggali. Ternyata selama ini ada penghuni apartemen ini yang m

lima mobil mewah itu dikerubungi oleh anak-anak kecil. Membuang rasa penasarannya, dia melan

bercampur kesal. Tiba-tiba mata cokelatnya bersinar cerah. Apakah dia baru saja melihat sosok ma

ikuti lomba lari maraton. Dia hanya sedang berjalan menuju unit apartemennya. Bagaimana dia tidak syok sekaligus bingung? Di sepanjang lorong, berjejer pria mengenakan pakaian serba hitam dilapisi jas serta ka

kucing liar masuk, bagaimana? Dia hendak menutup pintu, tetapi pintu yang terbuat dari besi itu ditahan oleh s

bariton pria itu membuat Drystan merindi

darah selama dua detik. "A-ayah?!" Akhirnya dia dapat mengeluarkan suara yang tertahan di tenggorokan. "Kenapa kau menodongkan

ata yang berdiri di sebelah Drystan mengama

apa-apa. Istri saya juga tidak tahu." Orson, ayah

kata ayahnya? Bunuh

Isabel yang berjongkok di sebelah

jadi? Siapa yang mau dibunuh?" Pertanyaan terakhirnya

yang tak terbaca. Drystan bolak-balik meneguk salivanya. "Selama dua bulan ini,

ingin meletus. "Ayahku jualan apa?" Dia

kau sudah mendengarnya dengan jelas.

ng. Drystan syok luar biasa. Suara tangisan memohon dari ibunya masuk ke telinganya. Dia menghadapkan tubuhnya ke pria yang dia yakini merupa

di atas alis matanya itu

g memperlihatkan paha mulusnya dengan rambut sepunggung berwarna merah terang yang dibiarkan tergerai itu berdiri di sebelah pria yang Drystan ya

ystan ter

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Siapa Mereka 2 Bab 2 Tawaran Pekerjaan3 Bab 3 Avyana Keras Kepala 4 Bab 4 Resmi Menjadi Bodyguard 5 Bab 5 Pelatihan6 Bab 6 Kelakuan Bos7 Bab 7 Suasana Berubah8 Bab 8 Terasa Menegangkan9 Bab 9 Dibawa Ke Kamar10 Bab 10 Bos Sedang Bad Mood11 Bab 11 Menggigil12 Bab 12 Janji Avyana13 Bab 13 Pasti Berhasil14 Bab 14 Mendalami Peran15 Bab 15 Pipi Merona16 Bab 16 Ketahuan17 Bab 17 Drystan Banyak Akal18 Bab 18 Bagaimana Jika Tidak Terpaksa 19 Bab 19 Tebak-Tebakan20 Bab 20 Berhasil Membuktikan 21 Bab 21 Perasaan Bersalah22 Bab 22 Salah Siapa 23 Bab 23 Bukan Mimpi24 Bab 24 Good Job, Drystan25 Bab 25 Secara Impulsif26 Bab 26 Selamat Ulang Tahun, Bos27 Bab 27 Bingung dan Gugup28 Bab 28 Menabur Rasa Curiga29 Bab 29 Batasan yang Telah Digariskan30 Bab 30 Wahai Tuan Pendongeng31 Bab 31 Kira-Kira Apa Saja Rencana Avyana 32 Bab 32 Mulai Membuka Diri33 Bab 33 Bos Belajar Membuat Kue34 Bab 34 Perlakuan yang Tidak Terduga35 Bab 35 Napas Buatan36 Bab 36 Alasan Avyana37 Bab 37 Saling Menyadarkan38 Bab 38 Kehangatan di Malam Hari39 Bab 39 Penyusup yang Mengganggu Keromantisan40 Bab 40 Menjadi Tawanan41 Bab 41 Misi Penyelamatan42 Bab 42 Suara Bising43 Bab 43 Surat yang Membisikkan Rindu44 Bab 44 Percayalah Padaku45 Bab 45 Hati yang Mengeras46 Bab 46 Waktu Berlalu Begitu Cepat47 Bab 47 Diganggu Ketika Sedang Bersama48 Bab 48 Ruang Bawah Tanah49 Bab 49 Sudut Pandang yang Berbeda50 Bab 50 Dikejar Musuh51 Bab 51 Tanpa Belas Kasih52 Bab 52 Akting yang Bagus53 Bab 53 Pagi yang Berbeda54 Bab 54 Mendapatkan Ancaman55 Bab 55 Keputusan Sepihak56 Bab 56 Hari yang Menyebalkan57 Bab 57 Menyesal58 Bab 58 Amarah yang Terpendam59 Bab 59 Memilih Kamu60 Bab 60 Menjadi Milikku61 Bab 61 Keputusan62 Bab 62 Bersama Tanpa Perlu Takut Diganggu63 Bab 63 Mendapatkan Restu