icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Re(s)tart

Re(s)tart

Penulis: Penulis P
icon

Bab 1 Prolog

Jumlah Kata:1162    |    Dirilis Pada: 19/02/2022

awa dalam raga ketika manusia tak sengaja berbuat ceroboh. Saat mata sang bi

akan meletus. Mengeluarkan semua yang terpendam. Di mana rasa ke

i dengan kabel terbuka yang terhubung pada kursi besi itu. Jika saja ia menjawab salah, atau berkilah, aliran listrik akan me

tu seakan menyerap oksigen yang dibutuhkannya. "Kamu orang aneh," ucapnya sambil terkekeh, terdengar seperti

kau, b

p datar ke arah pemuda itu beber

eperti sebuah kemoceng yang menggelitik, ya?" Ru

n saat itu! Dan hukuman mati adalah hal pasti." Rusli berkata dengan tegas. Ia mulai berdir

, wajahnya ditekuk dengan mata yang mulai berembu

bertumpu pada meja kayu yang dingin, ia menatap ke arah pemuda di depannya. "Kalau begitu, ban

emuda itu tersenyum tipis. "Bagaimana bisa Tuhan me

a itu pada kursi besi, tapi tidak dengan borgolnya. Sipir penjara it

a ditahan. Melewati lorong gelap yang di kiri dan kanannya adalah para tahanan di balik jeruji

n yang ia tempati sangat sempit, hanya cukup untuknya duduk dengan kaki menjulur. Se

lasi, sempit dan tak mungkin diraih. Kedua tangannya mengepal, matanya sulit untuk dipejamkan kem

olisi menangkapnya. Jejaknya selalu terhapus. Namun, saat terakhir ia melakukan perbuatannya, saat itulah nasib sialnya. Atau

sudah menguning. Tangannya bergerak, menempelkan besi borgol ke dinding, lalu membuat coretan-coretan abstrak. Jika dilihat lebih dekat,

mencoret dinding yang dingin itu. Gumaman yang jika didengarkan dengan baik merupakan ceritanya se

malang," ucap se

enoleh ke belakangnya. Lalu memindai sekeliling ruangan sempit itu. Tidak ada siap

dak mudah, tapi berusahalah

Namun, kali ini ia tidak menoleh ke belakangnya. Ia pi

aja?" tanya Fauzan menatap dinding ya

mu, atau apapun yang

memutar badannya. Kembali ia memindai ruangan sempit temp

da!" teriak Fa

aku menawarkan sesuatu yang menarik untukmu?" Suara itu menggema di ruangan sempit. Fauzan m

ku, apa kau ingin melih

suara itu. Ia mencoba mencari suara t

. Aku di sin

kanan dari tempatnya berdiri

seperti manusia. Berdiri sejajar dengan Fauzan. Rambutnya hitam kemerahan, warna kulitnya putih kemeraha

h sedang bercermin. Hanya saja sos

h dirimu!" ucapnya sambil menunjuk

ejek. "Tak mungkin!" gumamnya sambil memalingkan wajah. "A

kunci di tum

pat Fauzan. Lalu ia

a kamu kangen pa

rah sosok itu. "Ber

ati di mulai." Sosok itu perlahan memudar. Luruh seperti

aiklah, aku mau dengan ta

ertas puzzle dan berserakan di lantai yang dingin. Kertas

yilaukan itu. Namun, tanpa ia sadari, tubuhnya limbung dan

i-tubi, tapi nikmatilah! Hal ini tak akan terulang dua kali. Jika kamu sudah menemukan kunci itu, cari tahu namaku, dan kamu akan tersadar kembali. Dan bila kamu tidak berhasil mengetahui namaku, kamu akan mati. S

o ooo ni

nyak, sampai sak

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka