icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
The Sweet Bar-Bar

The Sweet Bar-Bar

icon

Bab 1 Keputusan untuk kesempatan

Jumlah Kata:1078    |    Dirilis Pada: 09/12/2021

kkk

ng semula ramai oleh berbagai diskusi ki

rimu?" Tanya suara tua denga

aku menolak nya!" Jawab suara gadis m

n marah hingga tak mampu berkata-k

tidak melihat nenek begitu mengkhawatirkan mu" Ucap gadis

? Atau mungkin mulut manis mu terpeleset?" Jawab

maksud baik nenek menjodohkanmu dengan pak

aku berubah pikiran untuk menerima nya" Jawab nya

karena ia tahu jika ia tidur ada kemungkinan ia takkan bangun untuk melanjutkan tugasnya, bertentangan den

u nya tidak seperti

tnya dan melemparkan nya ke lantai dan menyeret nya Keluar sambil terus mengomel sekeras-kera

ahwa di sini ia terkenal sebagai gadis

namun apa daya kedua orang yang menarik nya tak tau malu dan dengan kejamnya terus m

esar namun setiap orang

Dia orang kaya, punya perusahaan sendiri, jadi apapun yang kamu inginkan pasti dia akan memb

mengerti" Jawab M

n menggunakan nya untuk mendapatkan

ju untuk menikah?" Tanya

yilangkan kedua kakinya serta tangan nya

njuk pamannya

ya kau bersyukur karena masih ada yang

tu sangat menyenangkan untuk menjadikan ku sebagai alat transaksi kekayaan kalian?" Keluhan lama dan baru tak mampu ia tahan lagi. Sudah cukup baginya untuk selalu

akan nya tidak salah, hanya saja setiap orang memiliki maksud yan

aksud seperti itu." Sa

n getir. Hatinya cukup lelah

k bergantung pada orang lain, agar kamu memili

ngan nada sarkastis. "Hey!!! Aku bukan bocah bodoh yang bisa kalian tipu, tanpa

ginkan. Sikap seperti itu tida

memang sekumpulan ba

sang nenek yang tak mampu me

memijat pelipis nya. "Muli, tetap disini dan terima hukumanmu sebel

us dihukum? " Tanya muli sambil

elawan ku setiap saat? Kau ingin aku cepat ma

nya untuk berdiri. "Nenek,,, kau yang terla

itu, kali ini kau tak bisa m

a tidak

ingin menyela

kembali?" Tanya nya sembari mendu

nya,hah.. " Desah nenek. "Andai nenek semampu sebel

nya pada dirimu sendiri nek. Mungki

nya hidup dengan baik tanpa harus memikirkan beban yang bukan tanggung jawabmu, i

erlalu serakah oke?" Ucap muli menggenggam tangan keriput nenek nya. "Oh

Paman bungsu mu mengatakan kamu takka

harapan agar ia mau m

lon suami nya adalah kenalan paman ke duanya. "Bukankah pern

yahmu, dan dia adalah teman paman bungsu mu. Itulah s

k menyukai ku? Atau mungkin dia orang tua yang kasar dan j

gadis ini berpikir buruk seperti itu? Apalagi panggilan aneh seperti itu, "Tidak…

ayang dermawan yang selalu datang ke panti asuhan tempat nya tinggal, mes

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka