icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Rumah Tanggaku

Rumah Tanggaku

Penulis: Elfira
icon

Bab 1 Rumah tanggaku 1

Jumlah Kata:1213    |    Dirilis Pada: 06/12/2021

a cintai tentulah bahagia. Itu sudah pasti kan, lalu yang di rasakan l

. Tapi, itu semua akan terasa indah karena mereka saling mencintai dan bayangan sang wanita adalah ia di ba

isa-bisanya aku membayangkan hal semacam itu padahal baru di l

lihat seorang wanita yang tengah tersipu mal

ku. Ah, sudah, lupakan itu. Aku harus sadar pekerjaanku banyak. Aku mema

Ibuku. Aku mengangguk dengan

kan?" tanyaku riang. Ibu

s di lamar?" godanya. M

sih, Bu? Malu ka

dirimu bahagia, dan itu harus." Aku menatap Ibu dengan penuh cinta. Ibu yang membesa

ucapku tulus. Ibu han

tu Ibu potong

ia

idak pernah lupa untuk memasak. Bagi Ibu ketika kita memasak maka akan membuat rumah nampa

pada Ibu tanpa terkecuali. Tapi entahlah apakah ketika nanti

dadak aku terdiam mengingat itu semua. Haruskah aku menika

mu, justru kalau ada kamu, Ibu jadi semakin repot karena harus

um kecil, bagaimana mungkin Ibu ku tahu isi hati ku ini. Ibu ku mema

*

wanita yang tidak suka keluar rumah dan bergaul dengan banyak orang. Jadi, ak

sebuah notif pesan masuk ke dalam Wa ku. Aku be

ah pesan singkat berupa

as," jawabku dengan

debar dan bahagia aku mengangguk. Eh, untuk apa pula aku meng

ling tahu satu sama lain. Dan saling menyukai sepertinya, eh, bukan sepertinya karena itu

kami. Aku di ajak salah satu tetanggaku yang seorang guru ngaji. Seumuran denganku sekitar usia 23 tahun. Dan karena Ibu

u, maka bagilah agar ilmu yang kamu miliki bermanfaat. Untuk

Ibu yang membuat aku akhirnya ma

dengan usiaku. Ternyata semua yang mengajar adalah anak-anak muda yang hebat dan ce

menyukai suasana di Masjid ini. Oh ya, perkena

'quran dengan suara merdunya. Ia orang yang tega

asih kuliah dan sangat polos dan juga paling tampan serta imut. Aku menganggapnya

ku. Ia juga yang mengajakku untuk mengajar ngaji di

ru ngaji, ia hanya laki-laki yang rajin sholat di Masjid, ketika, Magrib, Isya d

isa kenal dengannya

pai waktu isya datang. Jadi selepas sholat magrib, Mas Ibnu tidak per

ji anak-anak. Tak pernah sekali pun ada percakapan di antara kami

tanya yang tak sengaja bertemu itu. Kami akan langsung

ketahuan olehnya. Usia Jaya dan Mas Ibnu berbeda tiga tahun. Jaya itu seumuran dengaku y

carakan, aku tidak tahu karena menguping adalah hal yang dosa. Jadi, biarkan mereka dan Allah yang tahu. Ak

ikan sebuah pesan pada Jaya, lalu Jaya memberikan pesan itu p

u untukku. Aku meliriknya dan ia mengangguk dengan senyum keci

ka ia memang ingin melamar." Endah tersenyum senang mendeng

masing-masing. Tentu saja ada raut bahagia yang tercetak jelas di wajah Mas Ibnu

erniat untuk melamarku. Aku menunduk, tersipu, berdegup, tak sanggup berka

a menjadi calon istrinya d

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka