icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Duda Pilihan Papa

Duda Pilihan Papa

Penulis: Joya Janis
icon

Bab 1 Malam Pertama Ambyar

Jumlah Kata:1055    |    Dirilis Pada: 03/12/2021

ngantinnya. Dia sedari tadi tersenyum-senyum sendi

ma langsung mengiyakan untuk menerima perjodohannya. Tanpa basa basi dan bermodal keyakinan gadis i

malam pertamanya sebagai suami, malam pertama di mana tanggung jawab dan kewajiba

p bagaimana. Meski usia Rama lewat tiga puluh tahun dan bukan pernikahan pertamanya dia tetap gugup. Dia hanya sibuk dengan ka

tempat tidur dengan senyum malu-malu pula. Bibir Rama masih melengkungkan senyum itu namun berubah seketika

bayangannya. Dia bingung tetapi harus teta

lembut. Bayangan malam pertama semanis madu

r matanya. Rama memandangi istrinya dia tersenyum geli bahkan dengan wajah mere

ngis Sayang?” Rama mendekat dan in

muka bumi ini, kamu gak ubahnya Datuk Maringgih yang menawan Siti Nurbaya Karena

gih terdengar sangat lucu di telinganya. Ashiqa menggeram sambil memelototi suaminya, Rama yang merasa tawanya

185 centimeter, kulitku tidak putih tapi tidak gelap juga, umurku baru tiga puluh dua tahun, kata orang wajahku tampan menawan bahkan ada yang bilang aku mirip Evan Sanders sama sekali tidak mirip dengan Datuk Maringgih. Kesepakatan bisnis antara aku dan ayahmu itu sam

yang dingin, angkuh dan keras. Bahkan Ashiqa dalam waktu sebulan ini bukan mempersiapkan mentalnya sebagai is

gak suka jika bangun pagi badanku sakit semua. Jadi aku akan tetap tidur bersamamu di tempat tidur tapi jangan khawatir aku tid

ng tengah berbulan madu di sebuah resort mewah pinggir pantai. Belum ba

lkannya kepada kolega bisnisnya yang tak sengaja bertemu di resort itu, Ashiqa mampu membawa dirinya sebagai istri Ramadhan Al Farizi seorang pengusaha muda yang su

aannya. Walau terlihat sibuk sebenarnya mata Rama tak lepas dari istrinya dan mengawasi Ashiqa agar tak jauh-jauh darinya. Ashiqa tersenyum kecil melihat b

ntar kecebur lhoo!” seru Ashiqa kepada anak-anak yang berusi

a. Namun malang bagi Ashiqa setelah anak itu aman justru ia tersenggol dengan anak lainnya yang masih berlarian di sekitar kolam, Ashiqa sama sekali tidak tahu bere

tu berdatangan dan meminta maaf kepada Ashiqa. Rama hanya mengang

eng ia tidak apa-apa tapi ia masih syok karena sebenarnya ia takut dengan kedalaman air . Rama akhirny

nti berdetak saat aku lihat kamu menggapai-gapai di dalam kolam renang. Aku takut sekali sesuatu terjadi padamu.” Bisik Rama sewaktu mereka di dalam lift. Wajah

mbulat dan masih saja protes tapi hal itu

askanmu Ashiqa, aku

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka