icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Turn Back Time

Turn Back Time

Penulis: FebriDRF
icon

Bab 1 Berita Duka

Jumlah Kata:1059    |    Dirilis Pada: 03/12/2021

tampak bersih dari awan putih. Namun, cuaca seketika berubah. Angin bertiup ribut menggoyangkan dedahanan sampai

erpindah ke rumah makan beratap atau bahkan segera pulang ke rumah. Beberapa pekerja

jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Begitu gelap dan ding

saat berdiam diri. Termasuk seorang pemuda berusia 20 tahun yang tengah d

resso di dalam cafe. Laptopnya masih menyala menampilakan laporan yang belum selesai ia kerjakan. Itu adalah lap

galkan teman-temannya yang dulu sama-sama masuk dengannya. Sejak kecil dia selalu m

pus untuk menjadi mahasiswa mereka, dan dari sedikitnya orang pilihan UGM dia termasuk di dalamnya. Dia seben

embali ke tempat tinggalnya saat liburan akhir semester. Tapi, tidak bagi pemuda bernama lengkap Ageng

adiknya. Adiknya yang usianya hanya terpaut empat tahun itu.

erisik dan mempermalukannya berkali-kali. Kalau bisa memilih dia hanya ingin tin

irkan, sekarang adik kembarnya meneleponnya.

ang! Operasi Elang gagal,

armer cafe. Beberapa pengunjung cafe menatapnya heran. Tama seger

kan menutup laptop tersebut tanpa mematikannya terlebih dulu. Pikirannya kalu

turun membasahi bumi. Aroma petrikor memenuhi indra penciumannya. Membua

an ponselnya yang mati akibat jatuh. Membeli tiket ke Kota Singa. Bagusnya ada ke

erafalkan doa agar langit segera cerah dan pesawat diizinkan lepas la

pa membayar ongkos taksi. Dia berlari mengurus administrasi yang diperlukan bahkan menanyakan apakah pesawat

wat mereka. Bahkan jadwal yang seharusnya tiga puluh menit lalu di undur. Tama menundukkan kepala

ya berkelana pada kilasan masa lalunya. Tentang hubungannya dengan si bungsu yang ta

orang menatapnya heran sekaligus khawatir. Bahkan dia dengan bodohnya duduk memangku tas laptopnya tanpa membawa barang-barang yang akan ia perluk

ia mencoba ingatan itu membuat air matanya merembes keluar. Memba

g meneleponnya. Kali ini ibunya yang menghubunginya. Dia menarik napa

in adik kamu, Ta? Unt

ia durhakai. Kepalanya sakit hanya karena kilasan masa lalu terus berp

, aku akan

idak sanggup menahan isakan apalagi suara parau dari ibu

mimp

taan ini. Satu orang yang tidak pernah ia harapkan pergi untuk selama

jahnya kasar lantas menatap jam dinding yang terpajang tak jauh dari tempatnya dud

ng ia inginkan tak bisa ia miliki? Otak geniusnya seketika memiliki iq dua angka

a saja yang mengganggunya. Waktu, langit, pesawat, bahkan orang yang duduk

esso yang sebelumnya ia idolakan. Dia benci taksi yang berjalan lambat. Ia benci laptopnya yang terasa merepotkan dirinya. I

uk nap

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka