icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Jejak Asmaraku

Jejak Asmaraku

icon

Bab 1 Target Baru

Jumlah Kata:1005    |    Dirilis Pada: 29/10/2021

Kev

udapatkan hukuman pertamaku karna membelanya, ketika sebu

n bisa kukatakan diriku yang pergi meninggalkannya. Itu semua bukan keinginanku, diri

g untuk pertama kalinya. Ketika semua cahaya seolah terpusat dari

ahkan hingga kini, ketika semua gadis tersenyum kepadaku degupan itu tak datang. Yan

Disa A

l yang sudah sering mampir ke kantor polisi sepertiku tak akan me

ya bersama dengan kasih sayang dan dukungan yang selalu aku pero

an hidup seorang diri dan berjuang agar selalu dihormati. Kini tujuan h

*

asus pelecehan dengan seorang guru, namun banyak siswa yang m

lah. Sang murid yang akhirnya pindah ke sekolah lain ta

rambut kuncir kuda itu ternyata bukanlah murid yang sesungguhnya. Daga

Disa A

u sudah terbiasa. Bahkan aku pernah mendapatkan hal lebih dari ini, sikap keka

pantes sekol

y! Berapa

kekuatanku kupameran. Akan ada saatnya ketika mulut mereka kubungkam den

s kuraih. Berlagak seperti seorang gadis kutu buku yang pernah tersandung kasus seksual dengan seorang guru, membuatku harus terlihat sabar d

milyar akan menjadi milikku dan mereka akan ke

*

ujung gang sempit itu terdapat sebuah tempat peristirahatan sekaligus tempat pembantaian m

dengan paras cantik namun memiliki jiwa yang sangat beringas. Sekilas penampilannya memang a

hembusan angin seolah memancarkan kecantikannya. Bahkan jari-jari lenti

resmi. Hanya ada satu alasan yang membuat mereka semua bersatu, pemahaman

s hilang. Yang mereka tau hanyalah berapa lembar uang yang akan m

leh. Ketika menyadari siapa orang yang mem

it?” Tomi menyeringai keti

isa buat bayar

k itu berisi dua botol anggur merah yang menantang untuk diteguk habis. Seakan memang paham akan pesta

ra lo lupa kalo gua gak bisa minum.” Citra langsun

.” Lengan Tomi merangkul pundak Citra akrab, s

n itu. “Gak kapok lo kayaknya, ta

gannya sendiri. Seperti kembali mera

o?” tanya Citra sembari

“Biasa, ngikutin pejabat lagi. Gila emang ya, bukan

a namanya orang miskin. Sejahtera semua. Orang pejaba

laman

pengalaman?” Citra kemba

as plastik. “Masih siang, gak usah mabok lo.” Citra memperingati deng

ngkat gelasnya tinggi-tinggi seolah memperlihatkan

rus berjalan sembari memberikan

danya gua minum semua.” Tomi masih

m Tomi datang tadi. Sebuah job baru menantinya

buah pesan singkat ia kirimkan setelah meli

gua

kan membuka pintu taksi tersebut sesaat tubuhnya membeku

orang guru di sekolah Cendi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka