icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Pernikahan Si Mungil

Pernikahan Si Mungil

Penulis: INIKA DEWAN
icon

Bab 1 Pertemuan Tak Terduga di Kampung Halaman

Jumlah Kata:1563    |    Dirilis Pada: 17/12/2021

nie Rustadi mengemasi setumpuk barang di meja. Rachel h

menghela napas? Mama melakuk

as bakar* yang telah dipersiapkannya ke dalam tas, kemud

acara keagamaan tradisional etnis Tionghoa. Contohnya: upacara pemujaan dewa atau penghormata

kelat kesayangannya. Perjalanan kembali ke kampung halaman kali ini, setidaknya mereka akan menginap selama dua hari. Walaupun sebenarnya Rachel tidak terlalu b

ariwisata menuju ke kampung halaman mereka. Hujan yang turun

ndela. Dia menatap pemandangan di luar jendela bus deng

itu perjodohan maupun kisah asmaramu di kampus, tidak ada satu pun yang berjalan lancar dan berakhir d

gkit kisah cinta putri semata wayangnya ini, dia selalu menghela napas panjang. Selal

erakhir, Rachel telah menghad

-pria tersebut, mereka tiba-tiba mengalami hal buruk. Yang mengalami kecelakaan lalu lintas saja sudah ada dua orang, ada dua orang yang

, tapi persentase kejadian serupa tampaknya terlalu sering

yang berani mendekati Rachel, mereka takut m

odohan pun bukan masalah serius. Itu hal yang sangat sering terjadi. Apalagi, di dunia ini, setiap saat juga mun

karena nasibnya yang kurang beruntung, melainkan berat jodoh, tapi bag

ut tas dari tangan Rachel dan berkata, "Kamu ini memang keras kepala, jika kamu tida

e rumah mereka yang di kampung. Rachel mengangkat b

ir panjang, Rachel menoleh dan melihat, sekilas sebuah mobil mewah Maybach berwar

l mewah ini ke tempat seperti ini, apakah dia tidak takut mobilnya itu terjebak

emudian dengan langkah santai dia berbalik

ari tiga ratus tahun lalu. Ada banyak bangunan tua peninggala

gat baik sehingga banyak peziarah dari luar kota yang datang sembayang dan berdoa

sudah lama menunggu di luar. Beliau berpesan, waktu terbaik untuk memp

ia merapikan kemejanya. Dengan kesal dia mengerutkan kening, me

at orang di sekitarnya merasakan tekanan bagaikan tembok yang tak terlihat. Tatapan memat

ng lain." Pria itu berkata dengan dingin,

urkan tangan, membungkuk badannya untuk mengambil dasi itu. Kemudian sang

u sabuk pinggang yang lain." sambil berkata, Hiram menarik sabuk p

meraih sabuk pinggang itu. Kemudian dia kembali dengan

iki sebuah kebiasaan, bisa dibilang itu a

taris dan asistennya memiliki badan yang kuat dan gesit karena kebiasaan uniknya ini. Dengan kemampuan yang mereka miliki

ukanya menunjukkan rasa ketidaksabaran. Wanita ini adalah ibunya Hiram. Dia mengetu

keberuntungan Keluarga Setiawan sepanjang tahun. Tolong ka

ngangguk dengan puas. Hiram mengambil ponselnya dari meja anti

membukakan pintu untuk Hiram. Joanna Firmanda, ibu

tulan rumah keluarga Rustadi terletak di depan rumah Keluarga Setiawan y

kuil tua dekat rumah mereka. Fannie merasa sangat khawatir dengan Rachel, dia cemas Rachel mungkin akan melak

lai menipis. Setiap kali mereka mendatangi kuil untuk berdoa, ibunya selalu

ni putrimu, bukan nenek yang sudah tua dan piku

memandang putrinya sambil tersenyum, kemudian membantu Rachel merapikan pakaia

terletak di bagian belakang kuil. Warga desa Suka Maju yang berkunjung k

uki ruangan, matamu jangan sembarangan melirik ke sekeliling. Ingat semua hal yang telah

arus membawa persembahan dan lilin ke kuil itu dan ber

bergegas berjalan menuju pintu Ruang Berdoa Buddhis. Begitu sampai di dalam ruangan itu, Ra

in, di kuil y

uka Maju. Mereka juga banyak menyumbang uang dan materi untuk merenovasi dan meremajakan kuil t

di aula yang terletak di sebelah Ruang Doa Buddhis. Papan-papan nama pa

mpin upacara secara langsung." kata Joanna Firmanda dengan lembut. Mat

g tidak suka dilakukan Hira

ayai kemampuan d

iram sejak kecil tidak memungkinkan dia untuk menunjukkan rasa tidak puasnya di depan sang ibund

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Pertemuan Tak Terduga di Kampung Halaman2 Bab 2 Pertemuan Hiram dengan Rachel3 Bab 3 Keinginan Para Leluhur4 Bab 4 Rumah Keluarga Setiawan5 Bab 5 Dia Tidak Pantas Menikahinya6 Bab 6 Pulang Dengan Mobil Yang Sama Dengannya7 Bab 7 Kecelakaan Yang Tak Terduga8 Bab 8 Sebuah Berkah Terselubung9 Bab 9 Merobek Surat Nikah10 Bab 10 Menikah Sekarang, Bercerai Kemudian.11 Bab 11 Memenuhi Tugas Sebagai Seorang Istri12 Bab 12 : Melihatnya Berkencan13 Bab 13 Mabuk dan Menggila14 Bab 14 Malam Tanpa Tidur15 Bab 15 Berlari Telanjang di Dalam Mal16 Bab 16 Bahaya dari Kolam Renang17 Bab 17 Seorang Pria Tampan18 Bab 18 Istri Palsu19 Bab 19 Bertemu Mertuanya20 Bab 20 Mama Mertua yang Luar Biasa21 Bab 21 Keluarga Yang Berbahaya22 Bab 22 Kesalahan Mandy23 Bab 23 Penculikan Di Tengah Malam24 Bab 24 Kamulah Yang Ingin Kami Culik25 Bab 25 Penyelamatan yang Berhasil26 Bab 26 : Melempar Sepatu Padanya27 Bab 27 Mengapa Kamu Menciumku28 Bab 28 Kemampuan Rachel29 Bab 29 Menyukai Pemuda Tampan30 Bab 30 Sudah Berapa Banyak Istri Yang Dicarikan Ibumu 31 Bab 31 Aku Akan Menandatanganinya32 Bab 32 Putri Adopsi33 Bab 33 Reaksi Naluriah34 Bab 34 Merobek Pakaian35 Bab 35 Membuat Bayi Denganku.36 Bab 36 Menghormati dan Menghargainya37 Bab 37 Ingatlah Untuk Mengunci Pintu Kamarmu Saat Tidur38 Bab 38 Penyakit Menular39 Bab 39 Rumor Jahat40 Bab 40 Penjelasan yang Meyakinkan41 Bab 41 Nama Keluarga Sepupuku Adalah Setiawan42 Bab 42 Kedatangan Hiram Yang Tak Terduga43 Bab 43 Saatnya Mengungkap Kebenaran44 Bab 44 Masih Belum Berakhir45 Bab 45 Pertunjukan Itu Belum Cukup Baginya46 Bab 46 Aku Tidak Suka Ucapan Terima Kasih47 Bab 47 Ia Tidak Mencintaimu Sama Sekali48 Bab 48 Makan Malam untuk Berempat49 Bab 49 Sebuah Pencerahan Yang Menyadarkan Rachel50 Bab 50 Apakah Dia Manajer Umum51 Bab 51 Maafkan Aku Tuan52 Bab 52 Aku Mengenai Sasaran53 Bab 53 Rahasia Hiram54 Bab 54 Kesepakatan Dengan Harga Satu Truliun Rupiah55 Bab 55 Dia Bernilai Satu Triliun Rupiah56 Bab 56 Keunggullan Menjadi Seorang Wanita Kaya57 Bab 57 Menunggangi Kuda Berdua58 Bab 58 Penghujung Liburan59 Bab 59 Masalah Yang Disebabkan Oleh Lydia60 Bab 60 Seorang Wanita Mungil Belidah Perak61 Bab 61 Apa yang Akan Terjadi Jika Hiram Kesal62 Bab 62 Kunjungan ke Ibu Mertua63 Bab 63 Ini Sangat Tidak Adil Untukku64 Bab 64 Memperebutkan Menantu65 Bab 65 Makan Malam Perpisahan66 Bab 66 Makan Malam Romantis67 Bab 67 Ini Pertama Kalinya Kamu Menciumku68 Bab 68 Babak 68 Rachel Mengundurkan Diri dari Pekerjaannya69 Bab 69 Memperebutkan Suami Di Rumah Setiawan70 Bab 70 Kamu Adalah Hidanganku71 Bab 71 Dia Yang Akan Memberikannya Kesempatan72 Bab 72 Tipuan Rachel73 Bab 73 Kalian Bertiga, Keluarlah!74 Bab 74 Aku Ingin Santapanku75 Bab 75 Cuti Tiga Hari Demi Rachel76 Bab 76 Ibu di Rumah Sakit77 Bab 77 Harusnya Dia Meminta Uang Mahar Lebih Banyak78 Bab 78 Ruang VIP Hiram79 Bab 79 Menonton MV Hiram80 Bab 80 Kunjungan Ke Rumah Sakit81 Bab 81 Surat Perjanjian Cerai Menghilang82 Bab 82 Ide Luke83 Bab 83 : Masa Lalu yang Dibangkitkan Sekali Lagi84 Bab 84 Popularitas Hiram Dengan Wanita85 Bab 85 Prabu Yanto86 Bab 86 Momen Mengerikan87 Bab 87 Dia Diceraikan88 Bab 88 : Bercerai atau Tidak, Kamu Tetap Milikku89 Bab 89 Benci Saja Aku, Aku Tidak Peduli90 Bab 90 Wanita Memang Tidak Tahu Bersyukur91 Bab 91 Panggilan Telepon yang Canggung92 Bab 92 . Bertemu di Bar93 Bab 93 Rachel, Hiram Merindukanmu94 Bab 94 Hiram Dibius95 Bab 95 Hiram Sudah Tidak Waras.96 Bab 96 , Maafkan Aku Karena Sudah Menghancurkan Maybachmu.97 Bab 97 Sayangku, Ayo Kita Bicara98 Bab 98 Bagaimana Bisa Ia Melawan Kehendak Tuhan 99 Bab 99 Minta Maaf Kepada Istriku100 Bab 100 Kata-Kata Manisnya