Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Keluarga Benalu Ingin Kaya Mendadak

Keluarga Benalu Ingin Kaya Mendadak

Anggrek Bulan

4.9
Komentar
8.4K
Penayangan
41
Bab

Izzah amat tahu jika keluarga suaminya itu hanya mengincar semua hartanya, tapi Izzah bukanlah wanita yang lemah dan bodoh, yang akan melepaskan semuanya begitu saja.

Bab 1 Pernikahan Izzah

"Saya terima nikah dan kawinnya Fatimatul Izzah Binti Abdul Hasan, dengan mas kawin seperangkat alat salat dibayar tunai!"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

S A H!!

Para tamu undangan yang ada di acara akad nikah Izzah dan Alif itu terlihat bahagia, apalagi keluarga dari si mempelai pria yang terdiri dari Ibu, adik, dan keluarga kakaknya itu.

"Akhirnya karena wasiat Bapak, kita semua akan segera pindah ke rumah gedongan itu, Bu. Ah Bapak memang pintar sekali dulu saat SMA berteman baik dengan Pak Hasan itu. Hingga kini saat Bapak pergi kita bisa menyicipi rasanya hidup jadi orang kaya!" ucap Desi, kakak dari Alif yang teihat amat bahagia.

"Iya, bener-bener pinter Bapak kamu itu. Semoga saja Pak Hasan yang sakit-sakitan itu, cepet menyusul Bapakmu di surgga, sehingga kita bisa menyetir adik iparmu itu, hehehe," ucap Bu Citra, Ibunya Alif.

"Asyik, sebentar lagi aku bisa kuliah di kampus yang mahal nih, Bu. Ternyata Bapak memang pintar, meski tak meninggalkan warisan apapun saat meninggal, tapi Bapak mengantarkan kita ke gerbang kekayaan ini. Aku sudah bisa mencium aroma harta yang melimpah dari sekarang, Bu.

Hemmm nasib Mas Alif juga lagi mujur nih, dari tukang ojek online, sebentar lagi dia akan menjadi CEO, eh bos aja deh sekalian, hehehe. Duh bahagianya aku, mulai sekarang tak akan ada lagi teman di sekolah yang bilang kalau aku ini, Vena si gadis miskin!" ucap adik Alif sambil tersenyum licik.

"Pokoknya kita harus buat si Izzah itu takluk pada kita, dan kalau bisa sih, si Alif itu jangan sampai jatuh cinta pada istrinya. Agar kita bisa melancarkan aksi pemindahan kekayaan itu secepatnya," ucap Widodo, suami Desi yang hobinya tiap hari hanya mancing.

"Gampanglah itu, Mas. Tuh lihat si Izzah, dia kan gadis yang sangat kalem, baik, lembut dan sabar. Pasti dia akan takut dengan kita, dan menurut deh apa kemauan kita. Perlahan tetapi pasti semua harus menjadi milik kita, sambil kita nikmati bagaimana rasanya hidup bergelimangan harta itu," kata Desi sambil memangku putrinya yang berumur enam tahun itu.

Sementara itu di sisi lain, Pak Hasan, sang besan, menatap haru pada pernikahan anak dan putra dari sahabatnya itu, diatas kursi rodanya. Betapa hal ini memang sudah direncanakan sejak dia dan almarhum Pak Herman, sejak mereka bersahabat karib saat SMA. Saat itu, Pak Hasan adalah seorang yatim piatu, yang hidup bersama neneknya yang miskin.

Pak Herman yang merupakan anak bos tahu itu, selalu membantu Pak Hasan dalam berbagai hal. Mereka berdua bersahabat baik hingga lulus SMA dan berjanji akan menikahkan anak mereka nantinya.

Lama sekali tak bertemu, akhirnya enam bulan yang lalu kedua sahabat karib itu di pertemukan kembali, dengan keadaan yang berubah tiga ratus enam puluh derajat. Pak Hasan adalah pengusaha property dan peternakan sapi yang kaya raya, sedangkan Pak Herman hanyalah seorang tukang becak, memang nasib seseorang tak ada yang bisa ditebak.

Mereka berdua di pertemukan di ruang ICU yang sama di rumah sakit. Pak Hasan menderita stroke ringan, sedangkan Pak Heman mengalami kecelakaan ringan.

Di situlah mereka kemudian berusaha mewujudkan impian mereka dahulu, menjodohkan kedua anak mereka. Meski kemudian, Pak Herman meninggal dunia sebulan sebelum acara akad nikah ini digelar.

Sesungguhnya Pak Hasan merasa sedikit bersalah pada putri tunggalnya itu. Karena sebenarnya Izzah tak setuju dengan perjodohan ini, dia ingin melanjutkan kuliah S2 di luar negeri dahulu. Tetapi karena kepatuhannya, akhirnya Izzah pun menyetujui perjodohan itu.

Harapan Pak Hasan adalah, agar dia tak salah pilih dengan keputusannya itu, mengingat hutang budinya pada Pak Herman muda dulu. Dan dia pun yakin Izzah bisa melewati segala rintangan dalam keluarganya nanti.

Izzah, si pengantin wanita, tak merasakan kebahagiaan sama sekali saat itu. Baginya pernikahan ini hanyalah wujud baktinya pada Papanya, yang saat ini tengah sakit itu. Namun sekuat hati, Izzah akan belajar ikhlas menjalani semua ini. Satu hal juga yang membuatnya harus menjalani pernikahan ini, adalah karena almarhum Pak Herman sebelum meninggal telah menitipkan keluarganya pada Izzah. Dia menceritakan sikap kurang baik mereka dan meminta agar Izzah bisa membuat mereka menjadi pribadi yang lebih baik.

Hal itu membuat Izzah bertekat dengan bagaimanapun caranya akan membawa keluarga itu kerumahnya dan pelan-pelan merubah sikap mereka. Meski Izzah tau, akan banyak resiko untuknya. Meski nantinya Izzah akan hidup dikelilingi para benalu yang setiap saat akan bisa menyakitinya dan berusaha mengambil alih hartanya, namun dia tak gentar sama sekali.

Sesungguhnya keluarga Pak Herman salah sangka, jika mereka mengira Izzah adalah seorang wanita lemah yang bisa di kendalikan. Justru merekalah yang akan takluk pada kendali Izzah.

Lalu seperti apa sebenarnya perasaan Alif pada Izzah, si cantik jelita itu? Kira-kira dia ada di pihak Izza atau keluarganya sih?

Next?

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Anggrek Bulan

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku