icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
4.7
Komentar
164K
Penayangan
43
Bab

WARNING 21+ ~~~ Elsa Putri menikah pada usia 18 tahun, dengan seorang pria yang 9 tahun lebih tua darinya. Elsa tidak mengerti cinta, namun dia merasa tidak rela ketika pria yang seharusnya menjadi miliknya ternyata telah menjadi milik orang lain. Ketika perasaan mereka menjadi tidak menentu, Elsa menemukan dirinya hamil. Hamil di usia 18 tahun. ~~~ ©2021 - Asia July pic : Unsplash by Jerry Wang edited by me.

Bab 1 Prologue

Malam itu hujan mengguyur begitu deras. Jalanan sepi, tidak banyak kendaraan yang biasanya berlalu-lalang.

Di depan sebuah toko yang telah ditutup, langkah kaki menginjak jalanan berair terdengar dan berhenti di sana. Seorang pria dengan pakaian formal, tuksedo berdasi merah melekat rapi di tubuhnya. Sangat jelas terlihat bahwa dia pasti bukanlah sembarang orang.

Pria itu berdecak kesal. “Sial! Kenapa harus hujan di saat yang tidak tepat seperti ini?!” gerutunya sambil menyalakan ponsel yang baterainya hampir tidak tersisa, membuat sambungan telepon di sana, namun belum sempat dia berbicara ponsel itu tiba-tiba mati yang artinya dayanya telah habis. Dia mengumpat lagi, kali ini lebih keras.

Menoleh ke belakang, lelaki itu melihat seorang perempuan bertubuh kecil meringkuk memeluk lututnya sambil bersandar di pintu toko yang tertutup. Pria itu menatapnya jijik, mengiranya adalah gelandangan.

Lama kemudian, karena hujan yang tidak kunjung berhenti, pria itu pun membulatkan tekat untuk menerobos rintik-rintik air yang deras itu lalu mencari halte terdekat untuk kembali ke kantornya.

Namun sebelum langkahnya menginjak jalanan becek lagi, sebuah tarikan di belakang bajunya membuat pria itu berhenti, dia baru saja hendak memarahi siapapun yang berani menyentuhnya seperti itu, namun ketika berhadapan dengan mata bulat kelam yang menatap lebar ke arahnya, jantung pria itu seolah terhenti sesaat.

“Anda membutuhkan ini, Tuan,” kata gadis itu, mengulurkan tangannya yang memegang payung lipat.

Leon terdiam. bukan karena tidak ingin menerimanya, namun dia masih terpesona akan mata indah gadis bertubuh mungil itu. Kelam seperti malam ini, namun cerah bagai mentari, dan Leon seolah terhipnotis.

“Anda lebih membutuhkannya daripada saya, ambillah,” ucap gadis itu lagi. bahkan suaranya terdengar merdu. Dan senyumnya…

Leon terkesima. Senyum yang dimiliki gadis ini adalah jenis senyum yang mampu mencerahkan hari yang mendung. Penggambaran yang sangat tidak masuk akal memang. Leon tidak yakin bahwa dirinya yang baru saja berpikir seperti itu.

Ketika Leon pada akhirnya mengambil payung yang diberikan kepadanya, gadis itu tersenyum lagi sebelum berbalik, dan tanpa ragu berlari menerobos hujan lalu hilang sampai di ujung jalan. Meninggalkan Leon yang masih terpaku menatapnya.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Asia July

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku