icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
PERFECT PARTNER

PERFECT PARTNER

Bebbyshin

4.8
Komentar
36.2K
Penayangan
36
Bab

WARNING 18+ ( yang belum cukup umur, mending jauh-jauh daripada Ngompol!) Keras kepala, egois dan memiliki gengsi begitu tinggi adalah penggambaran yang paling pas untuk seorang arsitek cantik berdarah campuran Korea Selatan dan Inggris bernama Amanda Altakendra. Wanita yang bertahun-tahun terjebak dalam masa lalu cinta yang kelam membuatnya begitu membentengi diri agar tidak jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya. Kelap malam dan wine menjadi awal kisah pertemuannya dengan seorang pria triliuner, pemilik Archelaus Corp, salah satu perusahaan raksasa di New York, Darko Dio Archelaus. Pria miskin ekspresi yang begitu memuja Amanda, berusaha melakukan apa pun demi mendapatkan wanita itu untuk menjadi pendamping hidupnya. Akankah Darko berhasil menakhlukan hati Amanda? Akankah Amanda berhasil keluar dari labirin masa lalunya?

Bab 1 01 - Amanda Murka

******

"OH MY GOD!"

"Damn! Kau ... sialan!" umpat seorang wanita yang kini sibuk mengibas-ibaskan kertas di hadapannya.

Wanita pemilik mata kucing itu mengerang marah penuh emosi, ketika salah satu pelayan kafe tidak sengaja menumpahkan jus kiwi pesanannya dan mengenai map yang berisikan beberapa lembar sketsa bangunan milik kliennya.

Pelayan itu bergidik ketakutan saat mendengar makian kasar terlontar dari salah satu pelanggan akibat kecerobohannya.

"Ma---, maaf ... Maafkan saya, Nona. Sa---, saya tidak sengaja," ucap pelayan itu dengan gugup penuh dengan rasa bersalah.

Tatapan tajam begitu menghunus tepat menghujam wajah si pelayan.

"Apa? Maaf? Kau buta? Kau tidak lihat semua ini?" bentak pelanggan wanita itu dengan suara lantang.

"Panggil manajer kafe ini. Sekarang juga!" perintah wanita cantik itu pada si pelayan.

Pelayan yang wajahnya sudah pucat pasi itu berjalan mundur lantas segera berlalu dari hadapan wanita yang telah membentaknya kasar dan mencari manager cafe sesuai permintaan wanita cantik itu.

Seorang pria dengan kemeja biru dan dasi bergaris-garis menyilang berwarna merah kontras dengan kemeja yang dikenakannya berdiri di hadapan wanita yang tengah mengibas-ibas lembar demi lembar kertas.

"Maaf, apa ada yang bisa saya bantu? Saya kebetulan manager kafe ini. Perkenalkan nama saya---,"

Belum sempat sang manager berbasa-basi, sang wanita sudah menyemburkan amarahnya lagi.

"Dengar dan lihat semua ini! Semua lembar pekerjaanku basah dan beberapa robek akibat kecerobohan yang dilakukan pegawai kafe anda ini!"

Dengan berkacak pinggang wanita cantik itu memerintahkan manager cafe itu untuk memecat pegawainya. "Aku ingin kau memecat pegawai bodohmu itu!"

Pegawai tersebut menunduk, gemetar ketakutan di belakang managernya mendengar ucapan kejam yang dilayangkan wanita itu untuknya.

"Maaf, tapi pegawai saya tidak sengaja melakukannya, Nona. Dia juga sudah meminta maaf pada---" Lagi-lagi terhenti karena wanita itu sudah kembali menyela.

"Kau dan pegawaimu sama bodohnya! Kalian membuang-buang waktuku. Sialan sekali kafe ini. Sangat tidak bertanggung jawab!" Wanita cantik itu membereskan semua barangnya dan melenggang pergi meninggalkan kafe dengan emosi memuncak.

Seluruh mata memandang wanita yang baru saja melangkah keluar pintu kafe, sedangkan manajer dan pegawai yang melakukan kesalahan tadi masih berdiri kaku mengamati pundak yang semakin menjauh itu.

******

Wanita cantik yang memiliki mata tajam seperti tatapan mata kucing bernama Amanda Altakendra. Seorang arsitek yang namanya sudah tersohor di kalangan pebisnis lokal maupun internasional. Begitu banyak perusahaan yang menginginkan sentuhan tangan wanita itu untuk membangun gedung atau apa pun.

Amanda menghempaskan tubuh dan pinggulnya ke atas sofa empuk di dalam apartemen miliknya. Ia memilih menetap di Indonesia untuk sementara waktu ketimbang ikut bersama kedua orang tuanya di Korea Selatan. Ayah Amanda adalah seorang pria asli Korea Selatan. Ayahnya merupakan seorang pengusaha terkenal dan kaya, memiliki beberapa perusahaan besar di bidang otomotif dan elektronik, sedangkan Ibu Amanda adalah wanita yang berasal dari Manhattan. Untuk itu, Amanda terlihat seperti wanita keturunan yang tampak begitu cantik meskipun gen ayahnya yang mendominasi dirinya.

Wanita itu menghela napas gusar menatap tumpukan kertas di dalam map yang sudah basah dan beberapa yang robek. Kepalanya berdenyut pening memikirkan jika lembaran-lembaran itu merupakan deadline yang akan ia serahkan pada kliennya, seorang pengusaha asal Italia.

"Hei, what's up, Baby! Kenapa wajahmu seperti remasan kertas?" tanya Belina, sahabat terbaik Amanda.

Belina merupakan supermodel Internasional yang namanya sudah tersohor di seluruh dunia. Wanita bermata hijau itu menetap di New York, tapi saat ini ia sedang menikmati cuti panjang dan memilih Indonesia sebagai destinasi kunjungannya. Amanda melemparkan map di hadapannya ke sofa, tempat Belina duduk. Nana mengambil lembaran yang sudah rusak dan juga basah itu, mengangkatnya ke udara dengan mata terbelalak dan mulut menganga.

"What the fvxx! Bagaimana bisa? Inikan ..." Nana tidak menyelesaikan ucapannya.

"Semua sketsa yang sudah aku kerjakan, hancur berantakan dalam hitungan detik akibat tindakan ceroboh pegawai kafe tadi," gerutu Amanda.

"It's Crazy! Pantas saja wajahmu sangat tidak bersahabat,"

"So, apa yang akan kau lakukan dengan semua ini?" tanya Nana khawatir.

Amanda mengedikkan bahu sambil mengurut dahi. Amanda terlihat begitu frustasi, pekerjaannya yang dikerjakan selama satu minggu terakhir dan hanya tinggal finishing ternyata harus hancur dalam hitungan detik. Padahal lusa nanti, sketsa itu harus diberikan pada seorang pengusaha asal Italia yang sudah membayarnya dengan harga tinggi. Lebih sialnya, ternyata file terakhir untuk sketsa itu tidak tersimpan di laptop atau flashdisknya. Sebuah kecerobohan yang menghancurkan semua kerja kerasnya.

"Aku harus mengulang semuanya dari awal," keluh Amanda.

Nana duduk mendekati Amanda dan merangkul bahu sahabatnya.

"You can do it!" Nana memberikan semangat pada Amanda.

"Yeah," jawab Amanda lemah.

******

Di sebuah ruangan besar yang bernuansa kuning gading bergaya khas eropa. Pria berkemeja berwarna navy duduk di balik meja kerjanya yang berukuran besar. Jari jemari panjang pria itu membuka satu per satu lembaran pekerjaannya. Membaca dengan teliti setiap laporan yang dibuat oleh pegawainya.

Ia menarik satu map yang berisikan gambar rancangan sebuah bangunan. Pria yang memiliki tatapan super tajam dan berwajah datar nan dingin itu melihat segalanya dengan begitu detail. Bibirnya tersungging senyum tipis saat mencapai pada lembar akhir.

Pria itu menghubungi seseorang melalui telepon yang ada di hadapannya.

"Ke ruanganku sekarang," perintah sang pria pada seseorang.

Tak lama ketukan pintu ruangan terdengar. Seorang pria dengan jas hitam sedikit menunduk saat menghadap pimpinannya.

"Siapa yang membuat gambar ini?" tanya pria tampan itu tanpa ekspresi. Suara pria itu rendah, tapi terdengar seksi.

Sang asisten mendekat untuk melihat dan kemudian kembali lagi berdiri tegak.

"Oh, itu kontrak kerja sama yang diajukan oleh Altakendra Corp. Mereka ingin menjalin kerja sama untuk membangun sebuah resort di Amsterdam,"

"Amanda Altakendra adalah seorang arsitek yang kini menetap di Indonesia. Wanita itu sudah beberapa kali bekerja sama dengan perusahaan ini. Ia yang mendesain perusahaan di Jepang dan Austria. Sebagai informasi tambahan, wanita itu begitu cantik dan seksi serta masih lajang," jelas Brian.

Sebuah senyuman samar muncul di wajah tampan pria yang sedang menatap lekat map di tangannya saat mendengar penjelasan Brian, asisten pribadinya.

"Berikan aku informasi lengkap mengenai wanita ini. Aku ingin melihatnya secara langsung," titah Darko.

"Saya akan mengumpulkan dan memberikan informasi secepatnya" Brian pamit dari ruangan itu.

Darko Dio Archelaus, pria mapan yang masih berstatus single memiliki wajah tampan, alis tebal, hidung mancung serta dagu yang belah, tatapan tajam serta dingin, jarang berekspresi, ia lebih suka menampilkan raut wajah datar. Pria yang begitu pemilih untuk berhubungan dengan seorang wanita terutama untuk urusan di atas ranjang.

Ia juga pemilik serta pewaris Archelaus Corp. Darko dinobatkan sebagai pengusaha muda terkaya nomor dua di dunia. Pria ini juga terkenal kejam dan tidak ingin dibantah dalam hal apa pun. Rekan kerja atau orang sekelilingnya sudah begitu hafal dengan sifat seorang Darko.

"Let's start the game!" gumam Darko sambil menggenggam berkas yang berisikan ajakan kerja sama dari Altakendra Corp.

*****

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Buku lain oleh Bebbyshin

Selebihnya
Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku