icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Asshole boyfriend= Destined love

My Asshole boyfriend= Destined love

Shin Alifce/krystal

4.3
Komentar
1.5K
Penayangan
55
Bab

Reece Andromeda, seorang model tampan cucu dari keluarga milyader pengusaha mobil yang terjebak dalam permainan konyol teman-temannya yang membuat pria itu harus berpacaran dengan seorang gadis yang putus asa karena mantan pacarnya yang berkhianat, gadis itu bernama Airysh Merylia, ia ingin membuktikan bahwa dengan Reece dirinya baik-baik saja. Namun masalah mulai muncul ketika hubungan nya dengan Reece terguncang akibat masalah Reece dengan sahabatnya, meskipun mereka tidak saling mencintai namun hal ini menganggu Airysh karena ini menyangkut tentang sahabatnya. setelah beberapa bulan menghabiskan waktu bersama sisi lain dari mereka mulai terungkap, tidak seperti yang orang lain katakan tentang Reece yang sangat populer di kampus, Reece justru berusaha mati-matian untuk menghilangkan trauma masa lalu. dan juga Airysh, gadis yang masih mencari kebenaran keluarganya.

Bab 1 Damn

Airysh POV

Reece mencium temanku bukan aku, hal pertama yang kupikirkan tentang dia adalah 'brengsek!' aku ingin mengumpat dan menamparnya…

Saat ini Reece duduk di hadapan ku sambil menatapku dengan tatapan yang entah bagaimana bisa ku artikan.

Aku juga membalas tatapan Reece dengan tatapan sebal, namun aku tetap santai seolah-olah aku baik-baik saja, ini balasan nya jika tidak menuruti seorang Reece Andromeda.

Ia akan melakukan apapun agar orang lain bisa menuruti keinginannya.

Aku tidak habis pikir Reece akan melakukan hal segila itu, terlebih kepada temanku sendiri, aku bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana takutnya Lily jika tersebar gosip buruk tentang nya di kampus ini.

"Bisakah aku pergi?"

Reece mengalihkan pandangannya setelah mengeluarkan ponsel dari sakunya.

"Bisakah kamu bersikap waras?"

"Setidaknya berpikirlah sedikit,"

Aku benar-benar merasa sangat emosi. Namun bagaimana pun juga aku harus mengendalikannya, Reece hanya akan bertingkah menyebalkan.

Cowok itu bahkan sangat jujur kepadaku bahwa ia playboy, aku tidak mengerti mengapa ia membanggakan hal itu, aku bahkan tidak berpikir jika itu keren.

Reece memicingkan matanya, "Apa sulitnya itu untukmu?"

"Aku bahkan sudah bilang akan membayarmu," Ujar Reece terdengar sangat mudah

"Ada atau tidaknya aku sama sekali tidak ada artinya ditempat itu," Balasku

Aku tidak masalah ia melakukan apapun dengan wanita lain, tapi akan sangat menjijikan jika ia melakukan itu didepan ku.

"Aku tidak akan melakukan apapun di hadapan mu, aku janji," Ujar Reece.

"Lagipula mommy selalu ingin kamu bersamaku, kamu bahkan tau itu,"

"Jika nanti malam kamu tidak pergi denganku, aku tidak tahu apakah aku masih bisa menjadi model, mommy selalu melakukan apapun untuk mengacaukan nya,"

Reece anak tunggal, itulah mengapa ibunya begitu mengawasinya. Terlebih Reece memiliki pergaulan yang buruk, ibunya tentu tidak ingin Reece terus-terusan terjerumus.

Tapi keluarganya begitu kaya, sehingga apapun bisa ibunya lakukan untuk menyuruh orang-orang mengawasi Reece dengan membayar mereka, dengan begitu aku tahu Reece benar-benar merasa muak. Kupikir itulah mengapa selain permainan bodoh di klub malam itu Reece masih bertahan dengan ku, mungkin karena ia ingin memiliki pacar yang bisa dipercaya oleh ibunya, agar ia tidak selalu di awasi oleh orang lain, dan aku tahu rencana itu sukses.

Tapi, aku sangat kesal jika ia mengatakan tentang ibunya di saat-saat seperti ini, aku tidak berani menolak jika itu tentang ibunya, ibu Reece sangat menyukaiku dan bahkan sangat menyayangiku sama seperti Reece.

Sebenarnya itu tidak buruk, Reece hanya ingin aku menemaninya saat ia bersama teman-teman modelnya, tapi akan sangat buruk setelah Reece minum dan mabuk ia akan melakukan hal yang sangat menjijikkan dengan wanita lain.

Itu membuatku ingin muntah.

"Oke, kamu tidak melakukan hal hal seperti itu dihadapan ku, tapi jika gosip antara kamu dan Lily tersebar, kamu harus mengatakan bahwa kamu sangat mabuk di malam itu, bilang ke semua orang jika kamu tidak sadar," Ujarku.

Aku pikir itu masuk akal, dengan begitu Lily bisa tenang, Pacarnya tidak akan memintanya putus karena itu tidak sengaja.

"Itu sangat mudah, aku akan melakukannya," Jawab Reece menerima perkataan ku.

"Tapi kamu juga harus menepati janji,"

"Setelah kuliah selesai kita pergi ke rumah ku, aku sudah menyiapkan semuanya untukmu,"

"Setelah itu kita baru bisa pergi untuk menandatangani kontrak nya,"

Reece mengerlingkan matanya, itu membuatku muak.

"Kamu bisa pergi sekarang, sebentar lagi akan ada seorang gadis yang datang," Ujar Reece mengusirku dengan santai

Tentu saja aku tidak mau.

"Tidak, kamu yang harus pergi, aku datang ke tempat ini lebih dulu," Ujarku angkuh.

Reece seperti ingin mengumpat, tapi mungkin karena ia tidak ingin suasana menjadi lebih rumit, Reece memutuskan untuk pergi.

Seharusnya kamu selalu mengalah seperti itu.

***

Dua bulan lalu..

"Dare!" Reece mengucapkan kalimat itu setelah sebuah botol mengarah kepadanya.

Alasannya simpel saja ia memilih dare dari pada truth, jika ia mengatakan truth maka temannya akan menyuruh nya mengatakan hal-hal yang memalukan, seperti ukuran bagian pria, Reece tahu itu terjadi.

Reece sangat malas jika pertanyaan-pertanyaan seperti itu harus ia jawab dengan jujur.

"Aku menantang mu untuk pacaran dengan satu gadis selama satu tahun,"

Ujar Alex, pria itu meneguk segelas wine, lalu menatap Reece dengan serius.

Reece mengerti Alex tidak menyukainya karena Reece suka menggoda para gadis termasuk pacarnya.

Alex takut Reece akan mengencani Gadisnya, karena Reece begitu Playboy.

Reece tampak menghela napas, ia hanya berpikir jika itu bisa dicoba. Lagipula ia tidak berniat untuk menjadi Playboy seumur hidup.

Teman-temannya yang lain terdengar sangat bersemangat.

"Okay, aku coba,"

Beberapa teman-teman semeja nya berteriak, Suatu keajaiban jika seorang Reece Andromeda setia pada seorang gadis.

"Kalau kamu tidak bisa menepati ucapan mu, kamu harus menyerahkan kunci mobilmu kepadaku," Ujar Alex.

Reece mengangguk.

"Setuju!"

Bar semakin ramai ketika Reece menyetujui untuk memberikan mobilnya kepada Alex.

Bagaimana tidak, bagi Reece sebuah mobil tidak ada apa-apanya, ia memiliki belasan koleksi mobil dirumah nya.

Reece pikir itu bukan hal yang besar.

"Sekarang siapa yang ingin kamu pilih untuk menjadi pacarmu?" Sahut salah seorang temannya.

"Aku yang akan memberikan tantangan untuk Reece," Ujar Leon.

Untuk aturannya, dalam permainan konyol ini mereka akan mendapatkan tiga tantangan ataupun kebenaran.

Kini giliran Leon memberikan tantangan.

"Sekarang kamu cium salah satu gadis yang berada disana, orang yang kamu cium harus menjadi pacarmu. Tapi… Kamu tidak boleh melihat wajahnya sebelum kamu mencium nya," Ujar Leon yang langsung disetujui oleh banyak orang disana.

"Ah shit!" Ucap Reece.

Ini benar-benar tantangan paling gila, ia pikir ia akan memilih sendiri gadis yang ingin ia pacari, tapi kenapa harus sekarang dan ditempat remang seperti ini.

'baik.. jika aku tidak melakukannya kalian akan menganggap ku seperti pengecut.'

'Lihat saja bagaimana ini bisa terjadi.'

Reece melakukan aksi gilanya, pria itu berjalan mendekati seorang gadis yang menghadap membelakanginya, karena ia juga tidak boleh melihat wajah gadis itu.

Dengan cepat, tanpa gadis itu sadari Reece sudah memutar tempat duduk gadis itu lalu menciumnya.

Semua orang disana terkejut, termasuk gadis yang Reece cium, ciuman yang berlangsung selama dua detik itu mendapat sorotan heboh dari teman-teman gadis itu disana.

Pasalnya mereka datang berombongan dan tiba-tiba insiden tak terduga pun terjadi.

"Kamu harus menjadi pacarku," Ujar Reece langsung setelah ia melepaskan ciumannya.

Gadis itu mendorong tubuh Reece.

"Apa maksudmu?!" Ujarnya setengah berteriak.

"Apakah kamu mau menjadi pacarku?" Ujar Reece santai.

"Aku akan melakukan apa saja, aku juga akan membayarmu, aku janji," tambahnya.

Gadis itu menatap Reece dengan tatapan bingung.

Itu tidak masuk akal sama sekali.

"Kupikir kamu sedang mabuk, aku tidak akan mempermasalahkan hal ini." Ujar gadis itu lalu menghadap lagi ke arah teman-temannya, setelah berpikir bahwa pria itu sedang mabuk dan ia tidak ingin membuat masalah dengannya.

"Tidak!, Aku serius,"

"Aku tidak peduli, mulai sekarang kamu telah menjadi pacarku," Ujar Reece lalu meninggalkan gadis itu dengan santai.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku